photo via almanardocumentary |
Tidak sedikit dari santri yang sudah
belajar di pesantren namun gagal di tengah jalan, tentunya dengan berbagai
alasan. Dari sekian banyak alasan, ketidakbetahan menjadi salah satu alasan
yang paling dominan.
Kalau kita ingin menilik alasan tidak
betah mungkin bisa jadi banyak faktor, mulai tidak terbiasa dengan keadaan
terpisah dengan orang tua, tidak terbiasa hidup berdisiplin atau masuk
pesantren karena terpaksa.
Biasanya, saat ujian masuk pesantren
para penguji, khususnya ujian lisan saat lihai bertanya kepada santri tentang
alasan mereka masuk pesantren, ya salah satunya ingin melihat kemauan siapa
ianya masuk ke pesantren, kemauan si anak atau orang tuanya.
Nah, saat penguji mulai bertanya
tentang tujuan masuk ke pesantren, bagi sebahagian anak yang benar-benar sudah
bulat tekadnya sekolah di pesantren pasti dengan tegas akan menjawab kemauan
sendiri yang disertai beberapa alasan yang menjadikan penguji yakin bahwa anak
tersebut benar-benar ingin belajar di pesantren.
Naifnya, bagi sebahagian anak yang
memang tidak ada keinginan sama sekali sekolah di pesantren pasti dengan
lugunya akan menjawab siapa dalang di balik ia harus masuk ke pesantren, sudah
pasti orang tuanya. Biasanya penguji akan mempertimbangkan kelulusan anak
tersebut.
BACA JUGA : 7 Hal ini Mesti Kamu Ketahui Kenapa Pesantren Menjadi Dasar Pilihan dan Kesuksesanmu
Memang orang tua punya niat yang
tulus, agar anaknya menjadi anak yang sholeh, bisa mengaji dan meningkatnya
ilmu agama dan sebagainya. Namun apa boleh buat, ketika si anak tidak
menyukainya, sekuat apapun keinginan dan harapan orang tua pasti pada akhirnya
akan sia-sia kecuali si anak mendapatkan hidayah dan terbuka pikirannya. Tapi,
mayoritas anak yang dipaksa orang tua masuk ke pesantren akan gagal di pertengahan
jalan.
Pesantren Bukan Tempat Pelarian, Tapi ia Pilihan
photo via google |
Kalau kita ingin melihat ke belakang,
memang dahulunya pesantren kerap menjadi tempat pelarian untuk menjadikan si
anak tidak nakal, untuk memperbaiki sikap dan perilakunya.
Tapi untuk saat ini, pesantren tidak
bisa lagi dipandang sebagai tempat persinggahan semata. Kini pesantren sudah
tidak kalah populer dengan lembaga pendidikan lainnya. Sebagai lembaga
pendidikan tertua di negeri ini, pesantren telah banyak melahirkan generasi
pendobrak negeri ini untuk sebuah kemajuan.
BACA JUGA : Bagaimana sih Biar Santri Selalu Betah di Pesantren ? Orangtua Wajib Baca !
Maka, apabila paradigma pesantren
sebagai tempat persinggahan, sangat sulit bagi si anak merasa betah di
pesantren. Banyak kasus santri tidak betah di pesantren yang pelanggaran paling
sering mereka lakukan adalah kabur dari pesantren. Maka bagi orang tua yang
menginginkan anaknya sekolah di pesantren, doakan ia semoga terbuka pikirannya,
pahami ia, dan beri ia pencerahan apa kelebihan dan kekurangan sekolah
pesantren dan non pesantren, sehingga si anak akan menjadikan pesantren sebagai
pilihan, bukan tempat pelarian.
Dan satu lagi yang tidak kalah
penting dari yang paling penting, para orang tua, jangan pernah mengiming-ngiming
sesuatu untuk si anak kalau ia mau sekolah di pesantren. Jadikan pesantren
sebagai kebutuhan si anak sebagai lembaga pendidikannya.
Sekian ! semoga anak bapak ibu selalu
betah di pesantren. Amin.
Bagikan
Mau Sukses di Pesantren ? Jadikan Pesantren Sebagai Pilihan, Bukan Tempat Pelarian
4/
5
Oleh
Kasel