sumber foto : google |
Engkau adalah harapan besar bagi orang tuamu. Mereka merasakan hal yang sama denganmu, berat hati mengirimmu ke pesantren. Tetapi demi cinta, kasih sayang, dan masa depanmu, semua itu dilakukan. Karena mereka tahu, di pesantren engkau belajar untuk membangun masa depanmu
Rasa
malas sering terjadi pada setiap orang, tak terkecuali kepada santri. Meskipun
dengan segala kegiatan dan disiplin yang ketat tidak menutup kemungkinan para
santri merasa bosan dan malas untuk belajar ataupun mengikuti setiap kegiatan
di pesantren.
Namun
ketika rasa malas mulai melanda hidupmu wahai para santri, segeralah atasinya
dengan mengingat jerih payah orang tuamu di rumah. Ingatlah bahwa orang tuamu
sedang mati-matian mengais rezeki demi membiayai pendidikanmu.
Coba
kamu bayangkan bagaimana usaha orang tuamu bekerja, mereka bangun pagi-pagi
buta untuk mencari rezeki, untuk keluargamu, tentunya untuk kamu. Kadang-kadang
mereka pada malamnya belum cukup istirahat karena lembur kerja, kemudian
paginya bangun lebih awal. Bahkan ada yang buru-buru berangkat kerja sehingga
tidak sempat sarapan pagi, karena takut terlambat masuk kerja dan sebagainya.
Belum lagi yang bekerja di tempat yang bosnya sangat disiplin, yang tidak
toleran sama sekali bagi pekerjanya yang terlambat.
masihkah kamu bermalas-malasan belajar? |foto : google |
Apapun
profesi orang tuamu usaha mereka tetap sama. Jadi jangan pernah berpikir bahwa
kalau orang tuamu yang bekerja di kantor lebih mudah. Mereka melawan segala
resiko bahkan kadang-kadang mereka mengabaikan kesehatan untuk tetap bekerja.
Jika
dengan perjuangan diatas kamu belum juga menyadarinya, cobalah untuk menghitung
jumlah uang jajan yang sudah diberikan kepadamu sejak awal kamu di masukkan ke
pesantren. Ditambah lagi dengan biaya pendidika bulanan, tahunan dan biaya
segala kebutuhan kamu di pesantren. Kalkulasi semua itu. Berapa kira-kira total
keseluruhan uang orang tuamu telah habis. Masihkah kamu bermain-main tidak
belajar di pesantren?
Dan
biasakanlah selalu untuk mencatat setiap
minggunya uang jajan yang sudah kamu terima. Agar kamu selalu teringat
kepada perjuangan orang tuamu. Jangan lupa berdoa untuk mereka. Doamu adalah
kekuatan mereka dalam bekerja.
Tidak
harapan yang paling besar bagi orang tuamu kecuali hanya harapan agar kamu bisa
belajar yang baik di pesantren demi kebahagiaanmu kelak yang menjadi kebanggaan
tersendiri bagi mereka. Setiap orang tua mengharapkan yang terbaik untuk anak
mereka. Mereka berusaha untuk menjadikan kamu lebih baik dari mereka. Lebih
berilmu, lebih bertaqwa, lebih berkualitas dari pada mereka.
Karena
apa yang mereka lakukan untuk kamu hari ini, hanya semata-mata untuk kebaikan
masa depanmu. Kamu adalah orang yang akan melanjutkan estafet kehidupan. Karena
mereka suatu saat akan pergi meninggalkanmu selamanya. Disaat kamu kehilangan
mereka, disitulah apa yang selama ini orang tuamu harapkan dapat kamu jalankan.
Mengamalkan ilmumu, bekerja lebih rajin dan lebih mandiri.
Percayalah,
orang tuamu memasukkan kamu pesantren bukan bermaksud menjauhkanmu, melainkan
untuk mempersiapkan kamu menjadi orang yang sukses, yang terbaik sepanjang
hidupmu disaat mereka sudah tidak ada lagi disampingmu.
Buanglah
rasa malasmu setiap saat. Belajarlah dengan sungguh-sungguh. Karena kesugguhanmu
akan membuahkan hasil suatu saat nanti. Karena hasil tidak mengkhianati usaha
seseorang.
Akhir
kata, orangtuamu adalah kebahagiaanmu. Selagi mereka masih hidup dan sehat,
tunjukkan baktimu kepada mereka dengan belajar jauh lebih giat. Jangan sampai
engkau menyesal belum berbakti kepada mereka saat mereka dipanggil oleh Yang
Maha Kuasa.
Masihkah
kamu malas belajar?
Pikirkan
baik-baik.
Sekian
!
Bagikan
Santri, Disaat Kamu Mulai Merasa Malas Belajar, Ingatlah Bahwa Orangtuamu di Rumah Sedang Berjuang Untukmu
4/
5
Oleh
Kasel